Aksi pembakaran Alquran oleh tokoh politik Swedia, Rasmus Paludan, di depan Kedutaan Turki di Stockholm telah menimbulkan gelombang protes di sejumlah negara mayoritas Muslim.
Negara-negara seperti Kuwait telah mengecam tindakan ini sebagai provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia dan menyerukan agar negara-negara Muslim memboikot produk-produk asal Swedia sebagai bentuk protes.
Anggota parlemen Kuwait mengeluarkan pernyataan keras terkait pembakaran Alquran yang dilakukan oleh tokoh politik Swedia, Rasmus Paludan.
Mereka mengecam tindakan tersebut sebagai provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.
Dalam sebuah sesi parlemen, 41 anggota parlemen menyerukan agar negara Kuwait memboikot produk-produk asal Swedia sebagai bentuk protes terhadap tindakan tersebut.
Pernyataan bersama juga mengutuk pemerintah Swedia karena memberikan izin untuk melakukan tindakan tersebut dan menghimbau semua anggota parlemen di dunia untuk memboikot pemerintah Swedia dan semua pemerintah yang tidak menghormati nilai-nilai suci umat Islam.
Pada hari Senin, koperasi Kuwait mengumumkan boikot terhadap produk Swedia sebagai bentuk protes atas tindakan provokatif yang dilakukan oleh Paludan.
Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, mengeluarkan pernyataan untuk mengutuk pembakaran Alquran yang dianggap menyakiti sentimen Muslim di seluruh dunia dan merupakan provokasi serius.
Pemerintah Swedia sendiri telah menyatakan kecamannya terhadap aksi Paludan dengan kata-kata Perdana Menteri, Ulf Kristersson, bahwa hal itu "tidak sopan".
Aksi pembakaran Alquran oleh Paludan di depan Kedutaan Turki di Stockholm menyebabkan gelombang protes di beberapa negara mayoritas Muslim.
Ini dilakukan sebagai reaksi terhadap kritikan terhadap Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang terus menyudutkan posisi Swedia dalam masuk ke NATO.
Namun, politisi Belanda Edwin Wagensveld juga melakukan aksi provokatif yang sama di depan gedung parlemen di Den Haag, dengan merobek-robek Alquran dalam video yang dibagikan di akun Twitter resmi.***
