IDN INFO: Perusahaan teknologi besar mulai menganggap chatbot AI ChatGPT sebagai ancaman bagi bisnis mereka. Google, Apple, dan Baidu sedang bersaing untuk mengembangkan layanan sejenis dengan ChatGPT.
Google harus lebih waspada karena ChatGPT menawarkan layanan yang serupa dan lebih akurat daripada mesin pencari Google. Baru-baru ini, Google mengembangkan bot Apprentice Bard yang berbasis AI untuk menantang ChatGPT.
Sebelumnya, CEO Google Sundar Pichai telah menyatakan bahwa perusahaan sedang dalam "kondisi merah" yang berarti perusahaan harus waspada dan fokus pada tindakan ChatGPT. Google juga meningkatkan pengembangan AI dan akan memperkenalkan 20 produk AI pada tahun ini.
Salah satu produk AI terbaru dari Google adalah chatbot Apprentice Bard yang menggunakan teknologi percakapan Google LaMDA. Apprentice Bard berfungsi seperti ChatGPT, di mana pengguna dapat mengetik pertanyaan atau permintaan dan mendapatkan tanggapan tertulis.
Apprentice Bard juga mampu memberikan informasi terbaru, yang tidak mampu dilakukan oleh ChatGPT karena ChatGPT hanya memiliki pengetahuan terbatas tentang apa pun yang terjadi setelah 2021.
Ketika ditanya apakah akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) lagi di Google, Apprentice Bard menjawab "Tidak mungkin ada PHK pada tahun ini, mengingat perusahaan sedang berjalan dengan baik secara finansial."
Bing ChatGPT
Rumor menyebut bahwa Bing akan menjadi alternatif bagi pengguna untuk mengakses ChatGPT secara gratis. Saat ini, memang ChatGPT dapat digunakan tanpa biaya. Namun, harus diingat bahwa biaya untuk menjalankan ChatGPT cukup tinggi, sekitar 1,4 miliar rupiah per hari.
Oleh karena itu, OpenAI, sebagai pembuat OpenGPT, sudah merasa khawatir bahwa mereka akan mengenakan biaya pada penggunaan ChatGPT suatu saat nanti. Ini adalah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Microsoft melalui Bing. Jika pengguna tetap ingin mengakses ChatGPT secara gratis, maka Bing adalah pilihannya.