-->
  • Jelajahi

    Copyright © IDN INFO
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Aksi Provokatif Rasmus Paludan, Pembakaran Al Quran di Swedia dan Serangan Terhadap Nilai-nilai Suci Umat Islam

    24/01/2023, Selasa, Januari 24, 2023 WIB Last Updated 2023-01-23T19:22:42Z

     

    Aksi Provokatif Rasmus Paludan, Pembakaran Al Quran di Stockholm dan Serangan Terhadap Nilai-nilai Suci Umat Islam

    IDN INFO- Rasmus Paludan, seorang pria, menyebabkan kehebohan global setelah melakukan tindakan tidak terhormat di Stockholm, Swedia, pada Sabtu (21/1/2023). 


    Dalam demonstrasi di luar Kedutaan Turki di Stockholm, Rasmus Paludan tidak ragu untuk membakar Al Quran.


    Tindakannya itu menyakiti umat Islam dan mendapatkan kecaman dari banyak pihak. 


    Meskipun dikelilingi oleh polisi, Rasmus Paludan tetap membakar Al Quran dengan korek api.


    Aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh Rasmus Paludan, seorang ekstrimis sayap kanan dan politikus Denmark-Swedia, dilihat sebagai bentuk kebebasan dalam berekspresi oleh dirinya. 


    Ia juga dikenal sebagai seorang yang anti-Islam dan pemimpin partai sayap kanan Denmark, Hard Line (Stram Kurs). 


    Bukan hanya sekali saja, Rasmus Paludan sudah beberapa kali menggelar acara pembakaran Al Quran.


    Aksi kontroversial Paludan yang mengumumkan akan melakukan 'tur pembakaran Alquran' pada bulan April tahun lalu, menyebabkan protes keras dari tandingannya. 


    Reaksi ini ditandai dengan aksi kekerasan dan pembakaran mobil di beberapa tempat yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. 


    Tidak hanya itu, dia juga terus mengejutkan publik dengan tindakan provokatifnya, seperti membakar patung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Stockholm pekan lalu.


    Aksi Rasmus Paludan yang mengadakan protes terhadap Islam dan upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia, mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk para petinggi pemerintahan dan Kementerian Luar Negeri Turki. 


    Meskipun ia telah diizinkan oleh polisi untuk mengadakan protes tersebut, tindakannya tetap dikecam oleh banyak pihak.


    "Kementerian mengecam keras tindakan yang menghina nilai-nilai suci umat Islam dengan cara menargetkan kitab suci kami. Mereka menganggap bahwa mengizinkan tindakan anti-Islam yang dilakukan dengan alasan kebebasan berekspresi tidak dapat diterima." ucap kementrian tersebut Dilansir Dari Al Jazeera.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +